Gubernur
Aceh, Zaini Abdullah bersama para Ulama pada Muzakarah MPU Aceh
Terkait Masalah Keagamaan 26-27
Oktober 2015
|
Muzakarah Keagamaan yang digelar Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh selama dua hari, 26-27 Oktober 2015 menghasilkan lima point yang dituangkan dalam Keputusan Muzakarah MPU Aceh Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Hasil Muzakarah Masalah Keagamaan.
Lima
point yang disepakati oleh 150 orang peserta Muzakarah MPU Aceh itu adalah Azan
Jum’at dua kali, memegang tongkat oleh khatib ketika khutbah Jum’at adalah
disunnatkan.
Kemudian
point ketiga adalah Muwalat pada khutbah Jum’at adalah salah satu syarat dalam
khutbah. Selanjutnya Mau’idhah yang panjang dengan bahasa selain Arab dalam
khutbah Jum’at adalah masalah khilafiyah (satu pendapat memutuskan muwalat
khutbah dan satu pendapat tidak memutuskan muwalat khutbah).
Point
terakhir adalah dalam rangka menjaga toleransi antara sesama umat Islam
diharapkan kepada setiap khatib Jum’at yang membaca Mau’idhah terlalu panjang
untuk mengulangi dua rukun khutbahnya.
Tim
perumus yang menandatangani keputusan itu adalah Prof. Dr. Tgk. Azman Ismail
MA, Tgk. Mustafa Puteh, Prof. Dr. Syahrizal Abbasn MA, Tgk Muhammad Amin Mahmud
(Abu Tumin), Tgk. Usman Ali (Abu Kuta Krueng), Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim,
MA, Tgk. Faisal Ali dan Tgk. Syech Syamaun Risyad, Lc. MA.
Terkait
dengan Hasil Muzakarah ini, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan keputusan
ini berlaku untuk semua masjid di Aceh, termasuk Masjid Raya Baiturrahman.
“Keputusan
ini akan menjadi pegangan untuk diamalkan oleh masyarakat Aceh,” ujar Gubernur Aceh,
Zaini Abdullah saat ditanya wartawan usai penutupan Muzakarah MPU Aceh, Selasa
(27/10/2015).
[Firman]
Sumber:
[Firman]
Sumber:
http://www.acehterkini.com
Alhamdulillah, antum telah selesai membaca artikel yang berlabel Aswaja/Berita/Salafi-Wahabi, Judul: KHATIB JUMAT PEGANG TONGKAT BERLAKU UNTUK SELURUH MASJID DI ACEH