SUNNII-SALAFIYAH

Meluruskan Pemahaman terhadap Al-Quran dan As-Sunnah sesuai Pemahaman Ulama Salaf dan Ulama Muktabar

PERNYATAAN DONALD TRUMP CERMINAN ISLAMOPHOBIA

Unknown - Jumat, 11 Desember 2015
[Donald Trump]
Pernyataan Donald Trump yang akan melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat merupakan cerminan dari sikap islamophobia atau ketakutan terhadap Muslim, seolah-olah Muslim itu kelompok yang suka kekerasan, padahal tindakan sekelompok kecil ekstrimis Muslim bukan mencerminkan nilai-nilai keislaman, bahkan bertentangan dengan Islam.

Demikian pendapat Ketua PBNU H Marsudi Syuhud menanggapi penyataan Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump. 
“Saya rasa ini salah satu upaya dia untuk membesarkan dirinya,” katanya. 
Namun ia yakin orang Amerika atau Eropa yang masih rasional akan menanggapi pernyataan Trump secara rasional. Kelompok yang mendukung pernyataan tersebut adalah orang yang memang sebelumnya sudah militan. 
“Akan ada konsekuensi jika dia tetap bersikap seperti itu dan saya pikir dia sudah tahu itung-itungannya,” tandasnya.  
Bukan hanya kali ini saja Trump mengangkat soal Muslim, ia beberapa kali mengangkat isu internasional yang sifatnya rasis seperti pernyataannya terhadap para imigran gelap yang diminta meninggalkan AS. Demikian dikutip dari situs resmi PBNU, nu.or.id.

Donald Trump dikenal oleh publik Amerika Serikat sebagai sosok yang penuh kontroversial. Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu memang tampaknya menyukai kontroversi dan sorotan publik, karena sejauh ini setidaknya sudah membuat 5 penyataan diskriminatif terhadap umat Muslim. Berikut 5 pernyataan paling kontroversial Trump seperti dikutip dari merdeka.com.


1. Trump sebut Islam sumber kekacauan dunia

Sebelumnya, Trump pernah mengkritik Islam sebagai biang kekacauan di dunia. Pernyataan yang kini lebih positif buat umat Islam itu disampaikan Trump saat diwawancarai reporter CNN, Jake Tapper, kemarin (20/9). Dia mengatakan punya beberapa sahabat beragama Islam dan hubungan mereka baik-baik saja.
"Saya suka kaum muslim. Bagi saya, muslim adalah orang-orang yang hebat," ujarnya.
Trump kembali ditanya oleh Tapper mengenai kata-katanya empat tahun lalu menyudutkan penganut Islam. Kala itu, dia mengatakan orang yang menghancurkan Gedung WTC, serta membuat kekacauan di banyak negara sama-sama orang Islam.
Ketika ditanya kembali maksud pernyataannya soal kekacauan dan Islam, Trump meluruskan intinya masalah radikalisme muslim yang wajib dilawan.
"Kita punya masalah dengan kelompok muslim radikal, itu tidak perlu dipertanyakan lagi," kata bakal calon presiden dari Partai Republik ini.

2. Trump sebut dia akan menutup masjid-masjid

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News bulan lalu Donald Trump mengatakan dia akan menutup masjid-masjid di Amerika Serikat jika terjadi serangan teror.
"Tak seorang pun ingin mengatakan ini, tak seorang pun ingin menutup bangunan ibadah keagamaa, tapi Anda tahu, Anda paham. Banyak orang akan mengerti. Kita tidak punya pilihan," ujar bakal calon presiden Amerika dari Partai Republik itu, seperti dilansir politico.com, akhir November lalu.
Pernyataan kontroversial Trump itu dia sampaikan untuk menanggapi serangan Teror Paris yang menewaskan 129 orang pada 13 November lalu.


3. Trump bilang warga muslim harus pakai ID khusus

 

Dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC News akhir bulan lalu Donald Trump menyatakan dia akan menerapkan aturan warga muslim harus memakai identitas khusus di Amerika Serikat.

 

Pernyataan itu mengingatkan orang pada zaman Perang Dunia Kedua ketika warga Yahudi di Eropa diharuskan memakai tanda kain berwarna kuning bergambang bintang daud di lengan kiri.

"Saya akan menerapkan itu. Tentu saja," ujar Trump dalam kampanyenya di Newton, Iowa. "Harusnya ada banyak cara untuk melakukan itu, selain mendata warga," kata dia.


4. Trump mengaku tidak kenal atlet muslim

 

Dalam pidato di Ruang Oval, Gedung Putih, Minggu malam lalu Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama menyerukan rakyat Amerika menghindari sikap diskriminatif terhadap warga muslim. Komentar Obama itu menanggapi inisden penembakan massal di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang pekan lalu.

"Warga muslim-Amerika adalah teman kita, tetangga kita, rekan kerja, pahlawan olahraga, dan mereka juga tentara kita," kata Obama.

Pernyataan itu rupanya mengundang reaksi dari Donald Trump. Dia mempertanyakan pernyataan Obama soal pahlawan olahraga itu di media sosial Twitter.

"Obama bilang dalam pidatonya warga muslim adalah pahlawan olahraga. Olahraga apa yang dia maksud, dan siapa?" kicau Trump.

 

Rupanya dia lupa, Amerika punya banyak pahlawan olahraga beragama Islam. Bahkan Trump pernah bertemu beberapa dari mereka.

 

Pada 2007 misalnya, Trump bertemu dengan Muhammad Ali, petinju legendaris dunia yang masuk Islam pada 1964. Dia juga pernah bertemu dengan Mike Tyson pada 1989 yang kemudian menyatakan diri masuk Islam.

 

Tiga bulan lalu Trump juga berjumpa dengan Karim Abdul-Jabbar, pemain basket NBA legendaris.


5. Trump mendesak muslim dilarang masuk Amerika Serikat


Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan selama periode tidak terbatas, orang beragam Islam harus dilarang memasuki negaranya. Ujaran kebencian anti-Islam itu adalah respon pengusaha properti tajir ini atas penembakan massal di San Bernardino, California, pekan lalu yang menewaskan 14 orang. Serangan bermotif terorisme itu pelakunya pasangan suami-istri imigran muslim.

Trump menegaskan seandainya terpilih dalam pemilu tahun depan, dia serius menghentikan orang Islam untuk dapat masuk ke Negeri Paman Sam. Pelarangan itu, menurutnya, harus dilakukan dari pintu imigrasi darat, laut, maupun udara.
"Larangan (masuk) itu berlaku sampai kita bisa memutuskan dan mengerti permasalahan ideologi Islam dan ancamannya yang berbahaya. Negara ini tidak bisa menjadi korban serangan kaum percaya pada konsep Jihad dan tidak memiliki nalar untuk menghormati sesama manusia," ujar Trump dalam pernyataannya kepada awak media kemarin, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (7/12).
Pernyataan Trump, yang menghebohkan publik Indonesia ketika bertemu Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon beberapa bulan lalu, bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Barack Obama agar warga AS - baik yang muslim maupun tidak - jangan sampai termakan kebencian satu sama lain.
"Kita tidak bisa menyerang satu dan lainnya dengan membiarkan pertempuran yang diartikan antara Islam dan Amerika. Ini juga menjadi tanggung jawab Muslim Amerika. ISIS tidak bisa mengatasnamakan Islam karena mereka adalah kelompok pembunuh bengis," kata Obama di Ruang Oval Gedung Putih akhir pekan lalu.
Manajer Kampanye Trump, Corey Lewandowski, menegaskan maksud bosnya soal melarang muslim masuk ke wilayah AS. Yang akan ditolak masuk itu mencakup wisatawan beragama Islam, selain calon imigran.
"Semua orang Islam (dilarang masuk) dan ada pengawasan besar-besaran," kata Corey.

Google+

Alhamdulillah, antum telah selesai membaca artikel yang berlabel Berita/ISIS/Kolom Kafir, Judul: PERNYATAAN DONALD TRUMP CERMINAN ISLAMOPHOBIA
0 Comments
Tweets
Komentar

Posting Komentar

Berilah komentar antum dengan mengedepankan adab! Karena "Kebaikan ialah akhlak yang baik, dan kejahatan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila orang lain mengetahuinya." (HR. Imam Muslim)

Berita/Info

Al-Mauidzah

Tauhid

Fiqh dan Usul Fiqh

Syiah

Salafi Wahabi

Subscribe to our Newsletter

*klik subscribe untuk berlangganan gratis via e-mail Feedburner

Contact our Support

Email us: sunnisalafiyah@gmail.com

Our Team Members